Minggu, 26 Agustus 2012
Rabu, 22 Agustus 2012
manfaat gerakan shalat _rizky bybatra
yupz,,,,
kali ini postingan gua tentang dunia ISLAM,,,, gua beri nama aja DI BALIK SUNNAH RASUL....nah untuk lebih jelas nya, silahkan simak tulisan di bawah ini.,.,., semoga bermanfaat.,., :)
kali ini postingan gua tentang dunia ISLAM,,,, gua beri nama aja DI BALIK SUNNAH RASUL....nah untuk lebih jelas nya, silahkan simak tulisan di bawah ini.,.,., semoga bermanfaat.,., :)
Manfaat Shalat Bagi kesehatan tubuh
Setiap gerakan shalat
yang dicontohkan Rasulullah SAW sarat akan hikmah dan manfaat. Syaratnya, semua
gerak tersebut dilakukan dengan benar, tumaninah, serta dilakukan secara
istikamah.
Suatu ketika Rasulullah SAW berada di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Selepas menunaikan shalat, beliau menghadap para sahabat untuk bersilaturahmi dan memberikan tausiyah. Tiba-tiba, masuklah seorang pria ke dalam masjid, lalu melaksanakan shalat dengan cepat.
Suatu ketika Rasulullah SAW berada di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Selepas menunaikan shalat, beliau menghadap para sahabat untuk bersilaturahmi dan memberikan tausiyah. Tiba-tiba, masuklah seorang pria ke dalam masjid, lalu melaksanakan shalat dengan cepat.
Setelah selesai, ia
segera menghadap Rasulullah SAW dan mengucapkan salam. Rasul berkata pada pria
itu, “Sahabatku, engkau tadi belum shalat!”
Betapa kagetnya orang
itu mendengar perkataan Rasulullah SAW. Ia pun kembali ke tempat shalat dan
mengulangi shalatnya. Seperti sebelumnya ia melaksanakan shalat dengan sangat
cepat. Rasulullah SAW tersenyum melihat “gaya” shalat seperti itu.
Setelah melaksanakan
shalat untuk kedua kalinya, ia kembali mendatangi Rasulullah SAW. Begitu dekat,
beliau berkata pada pria itu, “Sahabatku, tolong ulangi lagi shalatmu! Engkau
tadi belum shalat.”
Lagi-lagi orang itu
merasa kaget. Ia merasa telah melaksanakan shalat sesuai aturan. Meski
demikian, dengan senang hati ia menuruti perintah Rasulullah SAW. Tentunya
dengan gaya shalat yang sama.
Namun seperti “biasanya”,
Rasulullah SAW menyuruh orang itu mengulangi shalatnya kembali. Karena bingung,
ia pun berkata, “Wahai Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan
kebenaran, aku tidak bisa melaksanakan shalat dengan lebih baik lagi. Karena
itu, ajarilah aku!”
“Sahabatku,” kata
Rasulullah SAW dengan tersenyum, “Jika engkau berdiri untuk melaksanakan
shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah Al-Fatihah dan surat dalam Alquran
yang engkau pandang paling mudah. Lalu, rukuklah dengan tenang (thuma’ninah),
lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. Selepas itu, sujudlah dengan
tenang, kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang. Lakukanlah
seperti itu pada setiap shalatmu.”
Shalat ternyata tidak
hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-gerakan shalat
paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, shalat
adalah gudang obat dari berbagai jenis pnyakit.
Allah, Sang Maha
Pencipta, tahu persis apa yang sangat dibutuhkan oleh ciptaanNya, khususnya
manusia. Semua perintahNya tidak hanya bernilai ketakwaan, tetapi juga
mempunyai manfaat besar bagi tubuh manusia itu sendiri. Misalnya, puasa,
perintah Allah di rukun Islam ketiga ini sangat diakui manfaatnya oleh para
medis dan ilmuwan dunia barat. Mereka pun serta merta ikut berpuasa untuk
kesehatan diri dan pasien mereka.
Begitu pula dengan
shalat. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan
tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun mempunyai manfaat
masing-masing. Misalnya:
Takbiratul Ihram
Berdiri tegak,
mengangkat kedua tangan sejajar tlinga, lalu melipatnya di depan perut atau
dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah
bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak
memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua
tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancer.
Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap
ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh
bagian atas.
Ruku’
Ruku’ yang sempurna
ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di
atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang
belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi
tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf.
Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh
bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan
otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi
kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.
I’tidal
Bangun dari ruku’, tubuh
kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga. I’tidal
merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini
bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat
I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan
dan pelonggaran secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan.
Sujud
Menungging dengan
meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi sujud
berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posis jantung di
atas otak menyebabkan daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak.
Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya
lakukan sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi
kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan
wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa
bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Duduk di antara sujud
Duduk setelah sujud
terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat
akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. pada saat iftirosy, tubuh
bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius.
Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan
penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi pria sebab
tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate)
dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu
mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’
menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali.
Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan
organ-organ gerak kita.
Salam
Gerakan memutar kepala
ke kanan dank e kiri secara maksimal. Salam bermanfaat untuk bermanfaat untuk
merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di
kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
Gerakan sujud tergolong unik. Sujud memiliki
falsafah bahwa manusia meneundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih
rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi(ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut
pandang psikologis) yang di dalami Prof. Soleh, gerakan ini
mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?
Dengan melakukan gerakan
sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak
pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang
memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan
darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang
tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang.
Setiap inci otak manusia
memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Darah tidk akan
memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang sujud dalam
shalat. Urat saraf tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja.
Ini berarti, darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti waktu shalat,
sebagaimana yang telah diwajibkan dalam Islam.
Riset di atas telah
mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan seorang
dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk Islam
setelah diamdiam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud. Di
samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun
peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan
melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat dibandingkan gerakan lainnya
adalah di dalam shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk
jari-jari kaki dan tangan.
Sujud adalah
latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh
bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi
terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggan wanita. Payudara
tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar
air susu di dalamnya.
Masih dalam posisi
sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot perut
(rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat
pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih
organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama yang
membantu dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan
kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang menjadi
lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud
menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan mempertahankan organ-organ perut pada
tempatnya kembali (fiksasi).
Setelah melakukan sujud,
kita melakukan gerakan duduk. Dalam shalat terdapat dua jenis duduk: iftirosy
(tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat akhir). Hal terpenting adalah turut
berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, di daerah ini terdapat
tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran
kemih. Saat tawarru’, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung
kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus
menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan
menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ
reproduksi di daerah perineum.
Pada dasarnya, seluruh
gerakan shalat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel
dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel
yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung dengan lancar.
Alhasil, tubuh senantiasa bugar.
Menuru penelitian Prof.
Dr. Muhammad Soleh dalam desertasinya yang berjudul “Pengaruh Shalat Tahajud
terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu
Pendekatan Neuroimunologi” dengan desertasi itu, Soleh berhasil meraih gelar
doctor dalam bidang ilmu kedokteran pada program pasca sarjana Universitas
Surabaya yang dipertahankannya beberapa waktu lalu.
Shalat tahajud ternyata
bukan hanya sekedar shalat tambahan (sunah muakkad), tetapi jika dilakukan
secara rutin dan ikhlas akan bisa mengatasi penyakit kanker. Secara medis,
shalat tahajud mampu menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imunologi) khususnya
pada imunoglobin M, G, A, dan limfositnya yang berupa persepsi serta motivasi
positif. Selain itu, juga dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk
menanggulangi masalah yang dihadapi.
Selama ini, ulama
melihat ikhlas hanya sebagai persoalan mental psikis. Namun, sebetulnya
permasalahan ini dapat dibuktikan dengan teknologi kedokteran. Ikhlas yang
selama ini dipandang sebagai misteri dapat dibuktikan secara kuantitatif
melalui sekresi hormon kortisol dengan parameter kondisi tubuh. Pada kondisi
normal, jumlah kortisol pada pagi hari normalnya antra 38-690 nmol/liter.
Sedangkan pada malam hari atau setelah pukul 24.00, jumlah ini meningkat
menjadi 69-345 nmol/liter.
“Kalau jumlah hormone
kortisolnya normal, dapat diindikasikan bahwa orang tersebut tidak ikhlas
karena merasa tertekan. Demikian juga sebaliknya,” ujarnya seraya menegaskan
temuannya ini membantah paradigma lama yang menganggap ajaran agama Islam
semata-mata dogma atau doktrin.
Menurut Dr. Soleh, orang
stress biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan
melakukan tahajud secara rutin dan disertai perasaan ihklas serta tidak
terpaksa, seseorang akan memiliki respon imun yang baik serta besar kemungkinan
terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Berdasarkan perhitungan medis,
shalat tahajud yang demikian menyebabkan seseorang memiliki ketahanan tubuh
yang baik.
Kamis, 16 Agustus 2012
firs step
percikan air dari jendela menyadarkan ku akan cuaca hari ini yang turun hujan, kubuka headset dari telingaku dan kutatap sekeliling ku, hanya ada beberapa peralatan elektronik seperti hape, flashdisk, modem dan beberapa keping SIM card. tidak pernah sebelumnya kejadian seperti ini terjadi paa ku, dimana badan ini serasa malas untuk melakukan segalanya. memang, kejadian yang kualami ini sudah kurasa selama dua minggu ini. tapi entah gejolak apa yang sedang terjadi pada ku, entahlah.setelah tersdar betul dari lamunan ku, akupun berdiri meraih meja didepan ku. kuperhatikan jam dinding menunjukkan pukul tiga. "tidak terasa bentar lagi buka", pikir ku. tanpa berpikir lagi, langsung ku buka situs blogger di laptop ku, dan akhirnya sebuah akun blog baru ku pun siap.bingung rasa nya untuk menentukan postingan pertama di blog baruku ini, akhirnya kuputuskan untuk menulis cerita singkat ini. karena aku lupa, entah apa postingan pertama ku di blog lama ku.
Langganan:
Postingan (Atom)